Photobucket
Monday, February 19, 2007,11:35:00 PM
Menghadapai Kenaikan Harga-harga
Tuesday, January 30, 2007
Menghadapai Kenaikan Harga-harga

Harga BBM akhirnya naik juga. Setelah ditunda beberapa lama dan didahului oleh protes dari sejumlah lapisan masyarakat.Tak pelak lagi, kenaikan ini memicu pula kenaikan harga-harga lainnya.

Begitulah, hampir selalu terjadi bahwa kenaikan harga BBM biasanya akan disusul dengan naiknya harga kebutuhan pokok. Itulah sebabnya kenapa beberapa minggu lalu banyak orang menimbun barang kebutuhan pokok karena mereka berharap bisa mendapat keuntungan apabila harga BBM memang jadi dinaikkan.

Dan sekarang, harga BBM akhirnya naik juga. Banyak anggota masyarakat yang mengeluh, karena membayangkan bahwa kehidupan saat ini kok sepertinya makin sulit. Sudah penghasilan tidak naik, tapi harga-harga terus naik.

Ibu Suli misalnya, adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat sibuk. Selain mengurus keperluan suami dan anak-anak, ia juga bertugas memegang keuangan keluarga. Ialah yang mengatur pengeluaran keluarga sehari-hari, dari mulai pengeluaran untuk belanja bulanan, membayar sejumlah rekening, sampai membayar keperluan sekolah anak

Suaminya sendiri selalu membawa kendaraan untuk pulang-pergi dari dan ke tempat kerja, sebuah minibus yang mereka beli sejak dua tahun lalu secara mencicil. Ketika harga BBM naik lagi seperti sekarang ini, Ibu Suli mulai bisa membayangkan bahwa suaminya mungkin harus mengeluarkan uang yang sedikit lebih banyak lagi untuk bisa membeli BBM yang sama jumlahnya seperti sebelumnya. Padahal, nah ini dia, gaji suaminya tidak naik. Jelas saja tidak naik, karena kenaikan gaji di kantor suaminya biasanya dilakukan setiap Juni. Itu pun biasanya hanya sekitar 10 persen per tahun. Jauh di bawah kenaikan harga BBM yang saat ini sekitar 22 persen.

Lalu bagaimana? Apa yang akan Anda lakukan? Siapa pun Anda, apakah Anda ibu rumah tangga, pegawai, karyawati, mahasiswi, pasti merasakan dampak dari kenaikan harga ini. Mudah-mudahan hal ini tidak membuat Anda mengeluh dan menganggap bahwa kenaikan harga ini adalah akhir dari segalanya.

Satu hal dari saya, sebagai anggota masyarakat, jelas tidak ada gunanya mengeluh. Yang lebih penting untuk Anda lakukan adalah bagaimana agar Anda bisa survive di tengah gelombang kenaikan harga ini. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu Anda lakukan :

Beli Emas

Emas bisa melindungi Anda dari naiknya harga barang dan jasa. Ini karena emas biasanya hampir selalu naik kalau terjadi kenaikan harga. Malah, semakin tinggi kenaikan harga tersebut, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas Anda. Belum terlambat untuk membeli emas, karena ­ biarpun harga BBM sudah naik ­ tapi ada beberapa barang dan jasa lain yang harganya belum naik tetapi diperkirakan masih akan naik nantinya.

Dari beberapa tipe emas, cobalah untuk membeli emas dalam bentuk koin atau batangan. Dari kedua tipe tersebut, emas koin biasanya lebih fleksibel daripada emas batangan mengingat emas koin biasanya tersedia dalam bentuk berat yang lebih kecil daripada emas batangan sehingga ini bisa memudahkan Anda bila dana Anda untuk membeli emas terbatas.

Ketika nantinya harga barang dan jasa sudah betul-betul naik semua, harga emas Anda diperkirakan juga akan naik melebihi kenaikan harga barang dan jasa sehingga Anda bisa menjual emas Anda dan mendapat keuntungan dari situ.

Lakukan investasi yang memberikan hasil lebih besar daripada bila Anda berinvestasi di bank

Bunga simpanan di bank pada saat ini sekitar 10 persen per tahun. Dengan naiknya harga-harga yang diperkirakan sekitar 10 persen tahun ini (bahkan harga BBM saja naiknya 22 persen), Anda jelas harus melakukan investasi pada produk investasi yang bisa memberikan hasil yang lebih besar daripada 10 persen.

Cobalah menengok pada produk investasi lain selain investasi di bank, karena ­ selain agar Anda tidak terpaku pada satu jenis investasi saja ­ investasi di luar bank biasanya bisa memberikan hasil yang lebih besar, tentunya dengan tingkat risiko yang lebih besar pula. Salah satu alternatif investasi yang bisa Anda coba adalah Reksa Dana.

Jangan lupa bahwa Reksa Dana pun ada beberapa jenis, dari mulai Reksa Dana yang paling berisiko sampai yang rendah risikonya. Anda bisa coba berinvestasi ke dalam Reksa Dana yang risikonya termasuk rendah seperti RD Pendapatan Tetap atau RD Pasar Uang. Diharapkan ­ dengan pemilihan yang benar ­ Anda bisa mendapatkan hasil investasi yang lebih besar daripada investasi di bank, karena hanya itulah caranya Anda bisa mengalahkan kenaikan harga barang.

Pikirkan untuk menambah penghasilan di luar pekerjaan

Jangan lupa bahwa harga-harga akan terus naik setiap tahunnya sehingga wajar kalau Anda mulai berpikir untuk menekan-nekan pengeluaran Anda. Yang jelas itu memang baik, tetapi tentu saja Anda tidak bisa terus-menerus menekan pengeluaran Anda. Dalam jangka panjang harga-harga akan terus naik. Jadi mau sampai kapan Anda akan terus menekan pengeluaran Anda?

Kalau dalam jangka pendek mungkin bisa. Tetapi dalam jangka panjang, seringkali hal itu akan sulit dilakukan karena harga-harga pasti akan terus naik. Karena itu, pertimbangkan untuk menambah penghasilan di luar pekerjaan Anda sekarang. Saya tahu memang hal itu tidak mudah dilakukan, tetapi kalau Anda tidak mencobanya, Anda mungkin harus terus- menerus menekan pengluaran Anda dari tahun ke tahun.

Pilih tempat belanja Anda

Kalau Anda biasa membeli barang di suatu tempat belanja sementara Anda tahu ada tempat lain yang tidak terlalu jauh yang juga menjual barang yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah, kenapa Anda tidak coba membeli di tempat yang memang harganya lebih murah? Kalau Anda rutin membeli barang kebutuhan tersebut setiap bulan di tempat yang harganya lebih mahal, maka Anda akan merasakan selisih harga yang cukup besar setelah beberapa bulan. Kalau tidak percaya, coba saja hitung.

Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 726/XIII

Labels:

 
posted by l3l1 | Permalink |


0 Comments: