Photobucket
Saturday, February 10, 2007,10:30:00 AM
Angan2 gue ketika gue tua nanti adalah jadi orang tua yg nggak nyusahin anak cucu… jadi orang tua yang mandiri secara finansial. Paling nggak gue nggak usah minta jatah bulanan dari anak gue :p. Gue perhatiin banyak di lingkungan sekitar gue yg ketika muda dia bekerja keras untuk besarin dan nyekolahin anaknya, semua hasil kerja kerasnya dicurahkan buat masa depan anak2nya. Setelah anak2nya dewasa dan mandiri secara finansial dia pun pensiun. …. Tapi apa yg terjadi setelah dia tidak berpenghasilan lagi?? Anak2nya menikah… punya keluarga sendiri…. Dan apesnya… kalo misalnya anak laki2nya dapat istri yg kurang menghargai orang tua…. Tragislah nasibnya…. Kurang diperhatikan… dianggap parasit yg nyusahin.. apalagi kalo sampe sakit2an dan mesti mendapat perawatan rutin… bisa2 anak2nya saling melempar tanggung jawab. Terlalu paranoid? Anak2 pasti berbakti dengan orang tua? Whoaa…. Banyak kenyataan seperti ini yg terjadi lho…. Karena anak laki itu cenderung lebih cuek dan nggak banyak ngurusin hal2 seperti ini.

Makanya gue selalu bilang ama jeff, kita jangan sampe habis2an buat anak. Tanggung jawab kita adalah besarin dia, didik dia dengan bener, kasi modal buat masa depan dia (pendidikan, dana keuangan, etc) selebihnya dia harus berusaha sendiri. Jangan sampe kita selalu jadi orang yg menopang dia terus menerus ketika dia mendapat masalah. Banyak kasus, dimana anak yg sudah dewasa secara fisik dan mental.. yg harusnya sudah bisa bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri… ternyata masih memerlukan campur tangan orang tua untuk menyelesaikan masalahnya. Misalnya terlibat hutang yg bertumpuk2 karena kegemaran akan judi, mau nggak mau orang tua yg banting tulang buat bayarin utangnya. Tapi setelah anak menikah, suehnya dapat istri yg kurang cocok dengan orang tua n sang anak ternyata lebih berat ke istrinya… bisa ngomong apa coba??? …. Ironis banget kan kalo sampe terjadi ama kita?? Tentu saja nggak semua anak seperti itu, banyak juga anak yg sangat amat berbakti ama orang tua, even orang tuanya nyusahin dia… tapi kita mesti siap untuk skenario terburuk kan? Siapa siy yg bisa membaca masa depan?

Bukan berarti gue memandang minor ama anak cowo ya, tapi dari pengamatan gue emang anak2 cewe itu lebih perhatian ke orang tua kalo sudah menikah. Karena anak cowo itu, sedikit banyak pasti sudah mendapat pengaruh dari istrinya. Makanya ketika ditanya kapan mau punya anak lagi? Hm gue mikir2 dulu deh…. Bukan apa… selain karena belum siap secara fisik dan materi, gue juga takut dapat anak cowo lagi… makanya kalo pengen punya anak lagi, kayanya gue mesti planning bener2 deh… jalanin program biar persentase kemungkinan anak yg lahir itu cewe besar. Kalo misalnya dapat anak cowo lagi, mau nggak mau kan, gue jadi berharap lagi dapat anak ketiganya cewe… whoaaa… tatut ahh kalo sampe mesti 3 kali hamil hehehe….

Makanya jauh hari sebelum gue kenal jeff aja gue dah ngambil insurance, waktu itu di Allianz. Berhubung kekurangtahu-an gue akan seluk beluk insurance ini, akibatnya gue kurang ke cover di segi medis. Akhirnya gue ambil lagi yg medical di CAR yg setiap bulan didebet otomatis dari kartu kredit BCA gue. Jeff sendiri ada insurance di AIG lippo, tapi karena kekurangpahaman juga… banyak cela di sana sini yg mengakibatkan dia juga kurang ke cover. Makanya dari awal kita merit, gue selalu nguberin dia untuk ngambil insurance, tapi kepending terus sampe kenneth dah lahir :D. Akhirnya kemaren ada sodaranya yg kerja di insurance nawarin produk, n setelah dipelajari produknya akhirnya ngambil deh dia.

Mungkin ada yg berprinsip, di usia yg produktif ini mendingan uangnya ditabung aja… toh nantinya bisa buat jaminan masa tua juga.

Ilustrasinya gini niy :
Ada 3 orang dengan penghasilan dan usia yg sama, tetapi menjalankan cara yg berbeda dalam mengivestasikan uangnya :

1. Pak Ali, usia 32 tahun, setiap bulan menabung 1 juta di bank dengan harapan setelah menabung selama paling nggak 25 tahun, dia bisa pensiun dengan simpanan yg cukup banyak di bank. Tapi yg namanya nasib kita nggak pernah tau… setelah menabung selama 2 tahun (24 x 1 jt = 24 jt)… tau2 pak Ali kena stroke yg mengakibatkan tubuhnya lumpuh sebelah dan memerlukan dana saat itu juga dalam jumlah puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah. Mau nggak mau tabungannya selama 2 tahun itu terpaksa dia tarik untuk proses penyembuhan penyakitnya. Iya kalo emang cukup… kalo nggak? Harta benda yg ada mungkin bakal ludes juga buat biaya pengobatan dia. Belum lagi jika dia terpaksa berhenti bekerja, sehingga sumber penghasilan tetapnya jadi terhenti. Yang namanya impian untuk pensiun dengan dana yg cukup di masa tua sudah pasti tinggal mimpi, belum lagi taraf hidup keluarga yg jadi tanggungan dia mungkin bakal ikut turun juga karena turunnya sumber penghasilan keluarga dia (jika istri pak Ali juga bekerja).

2. Pak Budi, usia 32 tahun, setiap bulan menabung di bank sebanyak 1 juta dan ikut asuransi konvensional. Kasusnya sama dengan pak Ali tetapi bedanya pak Budi punya asuransi, sehingga untuk biaya pengobatan pertamanya dia nggak perlu menarik dana dari tabungannya. Tetapi berhubung penyakitnya tidak bisa disembuhkan, maka dia terpaksa berhenti dari pekerjaannya. Dengan berhentinya dia dari pekerjaannya, otomatis dia berhenti nabung dong. Akibatnya juga sama… impian dia untuk pensiun dengan tenang juga bisa jadi tinggal impian.

3. Pak Candra, usia 32 tahun, setiap bulan menabung di bank sebanyak 1 juta dan ikut asuransi PAA di Prudential. Kasusnya sama dengan pak Ali dan pak Budi, tetapi dalam kasus pak Candra karena dia punya polis di PAA, maka dana untuk pengobatan pertama dia akan keluar dari pihak Prudential (sesuai dengan uang pertanggungan yg didapat berdasarkan jumlah premi yg dibayar) plus… premi yg seharusnya disetor setiap bulan otomatis distop dan akan disetorkan oleh pihak prudential setiap bulannya sampai umur pak Candra mencapai usia 65 tahun. Jadi dalam hal ini, impian pak Candra dengan dana pensiun yg berkecukupan tetap terjamin. Dana ini juga bisa ditarik sewaktu2 oleh pak Candra untuk keperluan pendidikan anak2nya. Dana di tabungan juga tidak perlu ketarik jika memang uang pertanggungannya yg keluar sewaktu dia mendapat penyakit kritis mencukupi untuk biaya pengobatan dia. Belum lagi kalo misalnya dia harus menjalani proses rawat inap segala, semuanya kecover oleh PAA Prudential!! Proteksinya bener2 menjamin banyak hal.

So, insurance itu prinsipnya adalah sebagai payung yg harus kita sediakan sebelum terjadi hujan. Tetapi dalam memilih payung kita juga kudu berhati2, jangan sampai payung yg kita sediakan ukurannya kekecilan untuk ukuran badan kita, sehingga jika terjadi hujan deras .. kita tetap basah kuyup.. atau payung yg kita sediakan terdapat beberapa lubang, sehingga sama aja… tetap basah juga. Prinsipnya kita kudu kritis dan teliti dalam membeli insurance.

Gue bisa tertarik dengan insurance yg ditawarin sodara jeff karena adanya proteksi tetap disetornya premi sampai usia pertanggungan yg disepakati, sehingga kita nggak usah khawatir mengenai dana pensiun kita. Ditambah lagi, premi yg kita bayarkan terbagi dalam 2.. yg pertama untuk proteksi.. yg kedua untuk investasi. Jadi kita bisa mengatur sebagian dana premi yg kita setorkan untuk kita investasikan di fund mana. Jika kita termasuk risk taker, sehat dan masih muda… kita bisa mengambil jenis investasi dengan resiko yg cukup tinggi tetapi dengan turn over yg tinggi juga. Dari track record selama 5 tahun terakhir ini… rata2 turn overnya sangat tinggi…. Jelas jauh lebih menguntungkan dibandingkan jika kita menabung atau mendepositokan dana kita di bank. Karena bank jelas tidak melindungi kita dari peristiwa2 tidak terduga dalam hidup, tetapi insurance melakukannya.

Untuk kenneth gue juga ambil 1 polis. Jika emang dananya nggak kepake buat pendidikan dia, biarlah itu buat modal dia nanti. Jadi misalnya gue ngambil premi 300 rebu sebulan dengan masa pembayaran 10 tahun… maka dana yg telah gue setorkan itu akan diinvestasikan terus sampai usia kenneth 18 tahun bisa gue ambil buat biaya kuliah dia, tetapi jika nggak gue ambil itu dana akan berkembang terus sampai suatu saat dia memerlukannya untuk modal usaha (misalnya) dana tersebut pasti sudah mencapai ratusan bahkan bisa jadi milyaran jika perkembangan investasinya amat sangat bagus. Seandainya terjadi apa2 ama babenya.. maka tugas untuk nyetorin premi setiap bulannya akan diambil alih oleh pihak prudential sampai dia berusia 18 tahun (bisa 25 tahun juga, tergantung pilihan kita). Plus dia akan kecover di medicalnya… sampai dia berusia 65 tahun! Jadi paling nggak gue udah memberikan perlindungan ke dia sampai dia tua nanti. Tentu saja seiring berjalannya waktu dana segitu tidak akan sesuai lagi, tetapi taraf hidup kita mestinya nambah naik yaa… jadi yaa bisa ada penyesuaian lagi dalam perkembangannya. Bagusnya proteksi medical di pru itu, bisa pake kwitansi foto copy trus dilegalisir. Jadi misalnya kita memerlukan bukti pembayaran asli itu untuk mengclaim biaya rawat inap di kantor atau insurance lain, kita masih bisa claim di pru dengan hanya menyertakan fotocopy yg dilegalisir aja. N emang bukan isapan jempol aja, karena ervi istri temen kantor jeff yg numpang mobilnya tiap hari, kemaren sempet rawat inap di RS trus dia claim ke kantornya di satelindo untuk seluruh biaya rawat inapnya… abis itu dia claim lagi di pru n semua dananya keluar dalam sebulan. Jadinya kaya dapat undian lagi deh karena dapat dana claim double hehehe…. Dipikir2 jadi untung juga kalo sampe rawat inap di RS :D.

So, kenapa gue rajin banget ngejelasin ini semua?? Pertama karena gue orangnya emang senang berbagi info yg bermanfaat buat orang lain. Kedua, dimana lagi ada kerjaan yg dengan seneng hati gue lakuin trus gue dapat income dari situ lagi :D. Dengan memberikan info mengenai proteksi ini, gue jadi merasa sedikit banyak membantu orang juga jadinya hehehe… karena nggak smua orang sadar akan pentingnya proteksi dari insurance untuk orang2 terdekat dia.

Jadiiii…. Kalo ada yg mau info lebih lengkap dan lebih jelas karena gue cuman menggambarkan secara garis besar aja di sini…. Telfon ke gue aja yaaa… di 0818-08901230… I’ll give you the best way to protect you n your family …. Tanya2 aja nggak apa2 kok, nggak mesti ambil… yaa buat bahan mikir2 aja gitu…. Ambil aja premi 300 rebu sebulan jika emang pengen liat kinerja investasinya dulu. Kalo seandainya turn overnya tinggi, kenapa nggak nambah lagi? Daripada bunga bank yg cuman segitu2 doang…. Bener nggak? Worth it banget lhooo buat jaminan masa depan orang2 yg kita tinggalkan jika bad thing happen…

Labels:

 
posted by l3l1 | Permalink |


0 Comments: