Kelinci,Gemini,ENTJ
Kholeris,Sanguinis
Jakarta,Indonesia
Buku,musik,film
Coklat,es krim,salad buah
Gone with the wind,
Topeng Kaca, Shogun, Taiko,
Chicken Soup For The Soul
Legenda Naga
BPA Free seller
Ada beragam pola kenyamanan yang dapat dirasakan bayi. Seperti tidur bersama orang tuanya, diayun-ayun, digendong, ngempeng, ngedot, ngemut jari, dan lainnya. Kenyamanan memang membuat bayi bisa anteng. Namun perlu diketahui kenyamanan yang berlebihan justru bisa berakibat negatif. Nah, berikut penjelasan lebih lanjut seputar rasa nyaman pada bayi dan seberapa banyak porsi yang sewajarnya diberikan.
DIGENDONG-GENDONG
Meski kegiatan menggendong bermanfaat untuk mendekatkan hubungan emosional antara ibu dan bayi, tapi tetap ada batasannya. Bagi orang tua, menggendong dalam waktu lama dapat menimbulkan rasa pegal di bagian lengan. Di sisi lain, bayi jadi ingin digendong terus. Kalau tidak, dia pasti menangis sebagai alat agar bisa digendong. Nah, kalau sudah begitu, yang repot orang tua sendiri, kan?
Jadi gendonglah bayi dalam porsi yang wajar. Toh, pada dasarnya ketika digendong bayi tak bebas bergerak. Dalam jangka panjang, kondisi itu mungkin malah membuat motorik si kecil kurang terstimulasi dan ia pun merasa tak nyaman.
* Penting diperhatikan:
- Waktu yang tepat untuk menggendong bayi, salah satunya adalah ketika berjemur sinar matahari pagi dan tentu saja saat memberi ASI.
- Saat menggendong, jalinlah komunikasi dengan bayi. Misalnya dengan mengajaknya bercanda atau bercakap-cakap meskipun bayi belum mampu membalas ucapan kita.
- Agar tidak ketagihan, selain menggendong lakukan variasi kegiatan misalnya mengajak bayi bermain di matras atau sofa. Biarkan ia mengenal bermacam tekstur bahan melalui indra perabanya. Bawa ia ke berbagai tempat di sekeliling rumah; ruang keluarga, ruang tamu, kamar tidur dan lainnya. Dengan begitu ia dapat mengenal berbagai bentuk dan warna.
- Bila otot leher bayi mulai kuat, gendonglah bayi dengan cara lain, misalnya mengayun-ayun atau mengangkat bayi setinggi-tingginya. Permainan semacam itu dapat melatih anak dalam mengontrol emosi.
TIDUR BERSAMA ORANG TUA
Selain membuat si kecil merasa hangat, tidur bersama akan menciptakan hubungan kuat antara orang tua dan anak. Karena dari situ, komunikasi yang efektif dapat dibangun sehingga terjalin kedekatan emosional. Akan tetapi, sebaiknya tidur bersama ini hanya dilakukan sebatas menemani sampai bayi terlelap saja. Kenapa begitu? Sebab saat tidur bisa saja terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Misalnya, si kecil tertimpa tubuh orang tuanya. Untuk mencegah risiko buruk tersebut, pindahkan bayi ke dalam boks saat ia sudah ternyenyak.
* Penting diperhatikan:
- Ada pendapat bahwa selalu tidur dengan orang tua bisa membuat si kecil mengalami ketergantungan. Saat sudah mulai mengantuk, ia akan merengek minta ditemani tidur.
- Kelak si kecil pun sulit bersikap disiplin untuk tidur di boksnya sendiri. Boleh jadi, jika tempat tidur orang tuanya tidak luas, boks lebih leluasa baginya sehingga lebih banyak kemampuan motoriknya yang akan terstimulasi.
- Kebiasaan tidur bersama yang berlanjut merupakan salah satu bentuk pemanjaan. Memang wajar kalau orang tua ingin selalu bersama anak. Namun perlu disadari hal itu akan membuatnya sulit tidur sendiri.
- Jadi sebaiknya biasakan bayi tidur di boks sendiri, lalu di kamar sendiri. Waktu yang paling baik untuk memulai adalah saat ia mulai disapih di awal usia batita. Pada saat itu si kecil sudah mulai "lepas" secara fisik dengan sang ibu.
- Meskipun sudah belajar tidur terpisah, sesekali orang tua perlu menengok si kecil di dalam boks untuk memastikan kondisinya.
DIAYUN-AYUN
Terayun-ayun merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi bayi. Sebagai sarananya orang tua dapat menggunakan kain atau ayunan semacam boks. Dengan diayun-ayun, anak yang tadinya menangis jadi merasa terhibur dan bahkan malah tertawa riang.
Ayunan juga dapat berfungsi membantu menidurkan bayi. Goyangan yang lembut memberikan rasa nyaman. Apalagi jika diselingi suara-suara merdu yang membuatnya mengantuk.
Namun aktvitas ini sebaiknya dilakukan sewajarnya saja. Misalnya, untuk menghentikan tangis atau ketika si kecil ingin tidur. Hindari mengayun-ayun bayi sepanjang hari. Cukup sesekali dan diselang-seling dengan kegiatan lain, seperti menggendong, bermain, dan bercanda di atas kasur atau di ruang keluarga. Dari situ, ia bisa memperoleh berbagai pengalaman yang mengasyikkan. Kalau seharian harus digendong sambil diayun-ayun justru bisa merepotkan orang tua. Si kecil malah mengalami "ketergantungan" dan bakal merengek kalau tak diayun-ayun.
* Penting diperhatikan:
- Jangan sampai mengayun terlalu keras karena dapat membahayakan bayi.
- Iringi dengan nyanyian lembut agar si kecil tenang. Jangan cuma mengayun-ayun tanpa ada komunikasi atau stimulasi. Ajaklah bercanda jangan sekadar disuruh diam atau tidur.
MENGEMPENG
Bagi sebagian bayi mengempeng merupakan kebutuhan psikologis; yakni untuk memenuhi kebutuhan mengisapnya. Lan-taran itu, kadang-kadang bayi enggan berhenti mengisap meskipun rasa haus dan laparnya sudah hilang.
Perlu diketahui, kebiasaan memberikan empeng kepada bayi bisa berbuntut ketergantungan. Maksud orang tua tentu agar si kecil bisa tenang. Akan tetapi, jika ketergantungan ini telanjur muncul, tanpa empengnya bayi akan lebih sulit ditenangkan. Dampak lebih jauhnya adalah mengganggu pertumbuhan gigi si kecil.
Akan lebih bijak jika bayi tidak diperkenalkan pada empeng. Kalau sudah telanjur, upa-yakan untuk mengalihkan perhatiannya dengan melakukan aktivitas lain seperti diajak bermain, bernyanyi, atau bercakap-cakap untuk melupakan empengya.
MENGEMUT JARI
Mengemut jari pada bayi (0-6 bulan) boleh dianggap wajar karena dari situlah ia menemukan kenikmatan dan kenyamanan (fase oral). Secara alamiah/refleks bayi selalu memasukkan jarinya ke dalam mulut lalu diemut. Terlebih jika ia sedang membutuhkan perhatian, merasa tidak nyaman, takut, mengantuk, lapar, dan haus. Penting juga diperhatikan kebersihan tangan dan kuku bayi saat ia mengemut jari karena dapat berdampak pada kesehatannya.
Agar tak menjadi kebiasaan yang kurang baik, alihkan perhatian bayi setiap kali jari-jarinya dimasukkan ke mulut. Terutama di usia 6 bulan dan seterusnya. Setiap kali ada kesempatan, ajaklah bayi bermain, bercanda, dan hal menyenangkan lainnya yang menarik hatinya.
KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS ANAK
Orang tua sebaiknya memerhatikan kebutuhan fisik dan psikologis anak. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan, definisi sehat tak hanya menyangkut kondisi fisik yang fit atau tidak sakit saja tetapi juga meliputi kondisi psikososial. Dalam hal ini, rasa aman dan nyaman dibutuhkan setiap orang, termasuk anak-anak dan bayi. Anak yang tak mengalami tekanan jiwa niscaya hidupnya bahagia dan tenteram sehingga dapat lebih banyak menerima stimulasi positif.