Photobucket
Thursday, July 01, 2004,11:15:00 PM
Dialog ? Capres dan cawapres
Udah 2 malam ini gue tumben2nya mau meluangkan sedikit waktu buat nonton dialog pasangan capres-cawapres yg diadakan oleh KPU.

Hm.... satu langkah maju sih nurut gue. Karena dari zaman pak harto dulu, boro2 deh ada dialog seperti ini... *diserang kiri kanan*... besok2 tinggal nama dah :D

Kemaren malam dialog antara pasangan Mega-Hasyim ama Aamien-Siswono. Dari dialog ini terlihat kalo Amien lumayan menguasai pokok2 bahasan yg ditanyakan oleh para panelis, juga kompak banget ama Siswono (equal gituu). Yaa.. paling nggak, jauh lebih baiklah dibandingkan dengan ibu Mega. Mungkin karena Amien lebih terlatih dalam memaparkan isi pikiran dia karena belakangan ini dia rajin menghadiri acara2 debat capres yg diselenggarakan oleh berbagai media, lembaga maupun institusi. Tidak seperti ibu Mega yg kerap kali menolak undangan untuk hadir di acara2 seperti ini. Hm.. nggak heran sih nurut gue kalo dia nggak pede, soalnya keliatan banget dia itu kurang daya nalarnya hehehe. Abisnya kalo ditanya A jawabannya bukannya fokus ke masalah A tapi melar kemana2.

Trus malam ini dialog 3 pasangan sekaligus, yaitu Wiranto-Salahudin, SBY-Yusuf, Hamzah-Agum. Hihihi dari ketiga pasangan ini, yang paling lucu dan nggak jelas kedudukannya adalah pasangan agum dan hamzah. Nggak jelas deh siapa yg capres siapa yg cawapres. Keliatan banget si hamzah itu nggak cerdas hihihi :p. Lucu aja.. soalnya kebanyakan pertanyaan diserahkan kepada agum buat menjawabnya. Waktu ada panelis yg tanya," bagaimana upaya bapak untuk merubah mindset kaum pria di Indonesia yg menempatkan wanita sebagai warganegara kelas dua?". Doi langsung kebingungan
, dan menyerahkan pertanyaan tersebut untuk dijawab oleh Agum :D, sepertinya doi nggak gitu mudeng dengan kata mindset hahaha :D. Eh.. doi itu satu daerah lho ama gue, yaitu Kalbar... tapi rasanya malu deh gue ama dia.... nggak bisa dibangga-in kecuali istrinya yg lebih dari satu ituuuuuuuu

Di era media seperti ini, gue pikir acara2 debat seperti ini bisa sedikit banyak mempengaruhi calon pemilih dalam menentukan capres yg akan dia colok di bilik pemilu nanti. Sosok capres itu kan nggak semuanya kita kenal, jadi tampilan dia di media bisa mendongkrak ataupun menurunkan image capres tersebut. Yaa gimana kita mau mempercayakan negara ini untuk diurus oleh seorang capres yg tidak jelas visi misinya dan tidak menguasai permasalahan yg dihadapi oleh negara ini? Paling nggak... itulah logika yg terpikir oleh kebanyakan orang, bener nggak? *tidak berlaku buat pemilih konvensional yg fanatik dengan tokoh tertentu*

Mungkin 5 atau 10 tahun ke depan kita udah bisa menerapkan debat yg benar2 debat seperti di amerika itu. Jadi keliatan jelas, mana capres yg menguasai permasalah dan mana yg tidak. Yaa step by step lahh, paling nggak kita udah memulainya sekarang :) Kita emang generasi yg cukup beruntung nurut gue, karena kita hidup di zaman yg sudah lebih bebas dan demokratis sekarang. Kebayang sulitnya hidup di zaman awal2 orba dulu, nyebut kata PKI dikit aja bisa ditangkap.... seyem nggak tuh?

Oiy, tadi jeff nelfon ngasi tau kalo doi dapat kiriman postcard dari amien rais yg ngucapin ma kasih atas dorongan dan dukungan dia selama ini. Huehehe boro2 mendorong, ngikutin perkembangan dia aja kagak. Tapi gue salut juga ama kerja kerasnya si amien... imagenya lumayan naek belakangan ini nurut gue. Doi tergolong rajin mensosialisasikan dirinya dan program2nya selama ini ke masyarakat luas.. terutama kelas bawah. Team suksesnya lumayan jeli juga mengolah "brand image" dia. Apalagi sekarang dia diback up oleh PKS, wah... jangan2 dialah presiden mendatang kita.

Gue sering ngobrol2 ama customer gue yg rata2 kelas pekerja dan muslim, dan ketika gue tanya capres pilihan mereka jawaban yg gue dapat bervariasi (tapi mostly Amien). Ada satu langganan gue yg mengelola yayasan islam (sekitar seribu lebih suara), dan dia adalah pendukung PKS. Jauh hari sebelum PKS resmi mengumumkan dukungannya kepada amien, kebanyakan simpatisan PKS di yayasan tersebut sudah condong memilih amien. Alasannya : amien itu reformis dan belom pernah menjabat di pemerintahan, sehingga layaklah dikasi kesempatan. Tetapi ada juga customer gue yg memandang minor kepada amien dan pks, karena dianggap islamnya tergolong garis keras.. ehh yg ngomong muslim lho. Padahal nurut gue salah satu pendukung wiranto lebih osram... itu tuh "orang2" yg suka merazia bule2...... Apa nggak lebih keras tuh?? PKS sendiri 5-10 tahun ke depan bisa jadi partai yg besar nurut gue, ahh mudah2an .. nggak akan condong kemana2 nantinya... maksud gue jangan sampe jadi makin keras.... parah kan kalo sampe ada penerapan syariat islam segala??

Ahh siapapun presiden kita mendatang, gue berharap keadaan akan semakin lebih baek. Amien... (hihihi bukan berarti gue lagi dukung amien lhoooo)
 
posted by l3l1 | Permalink |