Photobucket
Thursday, July 26, 2007,11:26:00 AM
Tanda2 adanya masalah pendengaran
Banyak anak batita yg tampaknya tidak mendengar sedikitnya separuh dari apa yg dikatakan oleh orangtuanya, tetapi pada umumnya, ini hanya soal memilih apa yg ingin didengarnya. Anak yg sungguh2 tidak dapat mendengar, biasanya menunjukkan satu atau lebih tanda2 berikut (meskipun beberapa dari tanda berikut ini juga dapat ditunjukkan oleh anak yg berpendengaran normal)

• Jelas tidak mampu mendengar apa yg dikatakan orang lain, bisa selalu atau kadang
• Sulit mendengar jika suaranya datang dari sisi atau belakang dan tidak berhadapan langsung dengan pembicara; banyak anak yg mempunyai gangguan pendengeran, secara naluriah akan mempelajari gerakan bibir sehingga akan lebih mengerti jika mereka dapat melihat gerakan bibir pembicara
• Selalu tidak memberikan respons ketika diajak berbicara secara perlahan
• Selalu tidak memberikan respons terhadapa tanda2 verbal atau tanda2 pendengaran lainnya
• Jelas tidak dapat mengikuti petunjuk lebih daripada yg seharusnya pada usia tersebut
• Terbatasnya perbendaharaan kata – baik yg reseptif (kata2 yg dapat dimengerti) maupun yg diucapkan – dibandingkan teman2 sebayanya. Anaknya mungkin disebut “lambat” karena tertundanya perkembangan dalam hal ini
• Kurangnya respons terhadap musik – anak tidak bertepuk tangan, ikut menyanyi, menggerak2kan tubuh seirama dengan musik, atau menikmati lagu yg sudah dikenalnya karena sering diputar,bahkan jika lagu tersebut dirancang khusus untuk anak2
• Kurangnya respon terhadap nuansa bahasa ( sepertinya tidak mengenal tekanan nada suara anda, apakah anda sedang marah, sedih, berkelakar dan sebagainya)
• Kurangnya respon terhadap suara di sekitarnya (dering telfon, bel pintu, bunyi tanda waktu, kicauan burung, deru angina)
• Sulit membedakan antara kata2 yg suara pengucapannya mirip, terutama jika katanya dimulai dengan huruf f, sh, atau s
• Cenderung memberi jawaban yg berbeda dari pertanyaannya (apakah kamu mau main puzzle? , tidak, saya tidak lapar)
• Cenderung lebih ingin mendengar dengan salah satu telinga, ketika ia memalingkan wajah ke arah suara
• Tidak mampu mendengar suara yg sangat perlahan, misalnya detak jam
• Cenderung mengeraskan suara televise, tape, radio atau berdiri di dekatnya, seperti ingin bisa mendengarkan dengan lebih baik (walaupun anak yg berpendengaran normal, kadang juga melakukan hal ini karena didorong oleh rasa ingin tahu)
• Mengeluh suara mendenging atau nyeri pada telinga


Anak2 yg mempunyai resiko tinggi terhadap gangguan pendengaran, harus mendapatkan pemeriksaan sejak dini, bahkan jika mereka tidak menunjukkan tanda2 di atas. Anak2 yg dianggap beresiko tinggi adalah :

• Mereka telah didiagnosa mempunya masalah medis, seperti sindroma Franconi, yg berhubungan dengan kurangnya pendengaran
• Terdapat riwayat keluarga dari hilangnya pendengaran pada masa kanak2 yg bersifat diturunkan atau tidak dapat dijelaskan sebabnya (terjadi pada kakak-beradik, orang tua, sepupu, dan sebagainya)
• Mereka terkena infeksi virus yg mempengaruhi pendengaran, ketika masih berada dalam kandungan (misalnya CMV, juga rubella), terutama selam trimester pertama
• Berat lahir kurang dari 1500 gram
• Mereka lahir dengan kelainan telinga atau wajah (anomaly kraniofasial)
• Mereka mempunyai nilai APGAR yg rendah (di bawah 4) pada saat lahir, atau mengalami masalah yg serius ketika baru lahir – misalnya asifiksia (kurangnya oksigen), kejang, perdarahan di dalam rongga kepala, atau jika mereka menerima ventilasi yg berlebihan dalam waktu yg lama
• Kepada mereka pernah diberikan obat ototoksik (merusak telinga), misalnya Gentamycin, atau pernah terkena penyakit (misalnya meningitis karena bakteri) yg dapat menyebabkan kerusakan pada telinga

Kecurigaan yg kecil sekalipun, terhadap adanya gangguan telinga, memerlukan pemeriksaan pendengaran, terutama pada bayi kecil. seorang anak tidak perlu sama sekali tuli untuk mendapatkan manfaat dari perawatan; malah sebenarnya, anak yg hanya mengalami sedikit gangguan telinga justru akan mendapat manfaat terbesar dari perawatan. Setiap gangguan pendengaran yg tidak dikenali dan tidak dirawat, dapat menjurus ke rendahnya kemampuan bahasa dan ketrampilan belajar. Seorang anak yg pandai, yg secara keliru disebut “lamban” atau “terbelakang”, bisa mengalami pukulan pada harga dirinya.

Labels: ,

 
posted by l3l1 | Permalink |


0 Comments: