Photobucket
Monday, October 29, 2007,9:23:00 PM
Kenapa memilih UHT?
Berhubung lumayan sering ditanya mengenai UHT ini, maka gue coba posting satu artikel mengenai susu ini. Terus terang gue nggak tau apakah yg nulis article ini dititipin pesan sponsor ama produsen apa kagak heheheh secara tulisannya kesannya iklan banget gitu. Tapi di luar itu semua, gue melihat UHT emang lebih cocok untuk balita di atas 1 tahun. Kenapa? Karena fungsi utama susu untuk anak kelompok usia ini adalah sebagai sumber kalsium untuk tubuh … zat2 gizi laen yg biasanya sudah ada dan komplit dalam susu formula sebenernya bisa dipasok dari makanan padat yg dia konsumsi sehari2.

Buat gue sendiri, keunggulan susu UHT ini dibandingkan dengan susu formula adalah : Kenneth mau minum lebih banyakkkkk. Hehehe itu poin penting buat gue… secara dia itu biar kata susunya dikit, tetep aja kagak efek ke makannya Yg sedikit banget itu. Jadi mendingan dia minum susu banyakan deh… daripada semuanya serba sedikit hehehe……

Kadang2 kalo lagi haus, dia bisa habis 300 ml lebih lhooooo. Seperti kemaren, gue kasi 200 ml UHT yg dicampur ama 1 sendok takar protein amway.. ternyata dia ngisapnya ampe bunyi2 (udah habis masih diisap2 gituuu), akhirnya gue buka lagi 1 kotak yg 200 ml trus gue kasi ke dia… n sisa 70 ml… jadi dia minum 330 ml. Banyak banget kan? kadang2 kalo abis minum banyak gitu, perutnya ampe berbunyi kucuk2 kaya air dikocok gitu kalo lagi digendong hehehe…. Duhh seneng dehhh….

Nah.. keunggulan UHT niy yaa menurut gue pribadi (yg gue rasakan langsung gitu, mungkin buat orang laen.. efeknya beda2) :

1. Lebih ekonomis harganya. Hm.. coba kita itung ya…. 1 kaleng procal itu kira2 170 rebu, sebulan biasanya butuh 6 kaleng. Jadi untuk stock susu sebulan butuh kira2 Rp. 1.020.000 . Nah… kalo UHT, sehari butuh rata2 6-7 kotak isi 200 ml. Kita anggap aja 7 kotak, 1 kotak harganya kira2 Rp. 2.600 (ultra plain 200 ml). Jadi dalam sebulan butuh kira2 30 x 7 = 210 kotak. Jadi butuh sekitar Rp. 546.000. Dalam prakteknya mungkin bisa di bawah itu, karena nggak setiap hari anak bisa ngabisin 7 kotak dan harganya biasanya di bawah Rp. 2.600. So… boleh dibilang pengeluaran untuk susu ini jadi tinggal separohnya. Mungkin ini tidak selalu terhitung lebih ekonomis untuk tiap orang, karena susu formula yg dikonsumsi tiap anak kan tidak sama, kebetulan punya Kenneth emang rada mahal harganya, jadi berasa banget perbedaannya kalo kita compare ama UHT

2. Konsumsi susu anak jadi lebih banyak, yaaa mungkin buat anak laen kagak efek antara konsumsi susu formula atau UHT.. tapi yg jelas buat Kenneth, perbedaannya jauhhhh bangettt….

3. Susu UHT yg plain ini tidak mengandung pemanis buatan seperti aspartame misalnya, jadi rasanya efek negatifnya ke gigi lebih minim dibandingkan dengan susu formula Kenneth yg manis banget itu. Tentu aja memberikan susu pada malam hari pada anak tidaklah baik, tapi ya gitu lahhh… hehehe

4. Jauh lebih praktis karena nggak perlu pake acara campur2 dan kocok2 terlebih dahulu, jadi endapan di botolnya juga nggak ada. Botol susu bekas sufor biasanya lebih perlu ketelitian dalam membersihkannya karena kadang2 terdapat tempelan susu bubuknya, kalo UHT kan udah tercampur rata dan biasanya emang tidak sepekat susu formula cairannya, jadi lebih gampang bersihinnya. Tapi biasanya setiap habis dipake, gue selalu langsung bilas siy….

5. Gampang didapat. Jadi kalo lagi jalan kemana, trus kelupaan atau kehabisan susu buat anak, di warung kadang2 ada juga hehehe.. Tapi gue biasanya lebih suka beli di supermarket siy… cara penyimpanannya lebih terjamin dan debunya juga ngak banyak. Makanya gue lebih suka beli dalam bentuk kardusan, jadi kemasannya bebas debu….. untuk menghindari kontaminasi debu pada waktu dituangkan ke botol susu. Mungkin kalo dia udah mau minum langsung dari kotaknya, akan jauh lebih praktis lagi siy. Masalahnya kalo dikasi pake sedotan, dia suka pencet2 kotaknya sampe isi susunya muncrat2 keluar.. semakin muncrat semakin semangat dia mencetnya. Tsah…….

6. Nggak tau kalo buat anak laen, tapi dengan digantinya sufor ke UHT ini memberi efek ke makannya juga ternyata. Jadi walaupun minum susunya sekarang lebih banyak, dia jauh lebih mau makan sekarang, dibandingkan dengan waktu dia mengkonsumsi sufor dulu. Cuman ya itu siy… masih lebih suka ama nasi putihnya dibanding ama lauk atau sayurnya ….

7. Lebih higienis UHT dibandingkan dengan sufor, karena kalo untuk bikin sufor kan kita mesti ambil sendok takarnya dari kaleng (jadi kudu cuci tangan dulu), sedangkan kalo UHT tinggal lobangin aja trus tuang ke botol, jadi susunya nggak kena kontak langsung dengan tangan kita. Selain itu kemasan UHT yg sekali pakai juga menjamin susunya lebih higienis dibandingkan dengan sufor yg sekali kalengnya dibuka, tetep kena kontak dengan udara luar (selama 5 – 6 hari) baru habis.

8. Kadang kalo susunya nggak habis, biasanya gue yg minum.. tapi itu jarang2 siy kejadian. Ya paling nggak, itu membuat emaknya ada mengkonsumsi susu juga… daripada kalo sufor yg sisa… mana bisa gue minum? Cuman emang selama ini gue sukanya minum susu yg pasteurisasi dari indomilk punya, kalo yg UHT plain keluaran ultra ini gue kurang suka rasa dan aromanya. Tapi berhubung Kenneth dah suka yg ini, jadi gue juga ngak mau ribet2 nyobain yg laen lagi. Daripada jadi kacau balau dan dia jadi ilfeel ama UHT kan bisa berabe hehehe….

Yaa kira2 segitu deh keunggulan UHT dibandingkan sufor menurut gue… kalo emang mau coba kasi ke anak, pelan2 aja dulu….. kalo anaknya nggak demen .. mungkin bisa coba pake cara gue kemaren, yaitu dengan mencampur sufornya ke dalam UHT sang anak. Takarannya dikurangi perlahan2, sampai akhirnya anak lebih suka ama rasa susu UHTnya. Selain itu ada anak yg nggak suka rasa dingin pada susu, jadi mendingan susunya ditaroh di ruangan aja, nggak usah masukin di kulkas. Toh kemasannya emang kedap udara dan cahaya, jadi beli aja kemasan yg sekali pakai. Gue kemaren sempet beli yg kemasan gede, tapi sampai sekarang nggak kepake2 karena ribet.. soalnya kalo dah dibuka kan mesti masuk kulkas… nah semenjak nggak ada asisten ini kan repot banget gue kalo mesti turun naek hanya buat ngambil susu aja. Selain itu ternyata Kenneth nggak gitu demen ama susu yg dingin yg baru keluar dari kulkas hehehe padahal menurut gue enakan yg dingin2 yaa….

---------------------------------------------------
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=2&id=206147&kat_id=105&kat_id1=150&kat_id2=255

Selasa, 19 Juli 2005
Membentuk Generasi Tangguh

Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sangat tergantung dari makanan dan gizi yang dikonsumsi. Makin baik gizi makanannya, maka semakin baik pula perkembangannya fisiknya, terutama adalah perkembangan otaknya.

Kecerdasan seorang anak, salah satunya memang ditentukan kualitas gizi yang dikonsumsi. Disamping juga karena beberapa faktor lain, seperti keturunan dan perhatian serta bimbingan orang tua.

Anak yang tumbuh baik karena asupan gizi yang baik, bisa diharapkan menjadi generasi yang tangguh di masa mendatang. Salah satu sumber gizi yang diperlukan anak adalah susu.

Menurut guru besar departemen teknologi pangan dan gizi, fakultas teknologi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Made Astawan MS, dalam makalahnya pada Lunch Syomposium di Bandung beberapa waktu lalu, masa bayi dan balita adalah saat yang sangat rawan gizi. Pada masa ini kebutuhan gizinya memang sangat besar.

Saat bayi dan balita, pertumbuhan otaknya mengalami periode pertumbuhan emas kedua. ''Untuk meningkatkan kebutuhan gizi anak pada peridoe ini di Indonesia, diperlukan revitalisasi kebijakan masa lampau yang terbukti efektif untuk perbaikan gizi masyarakat. Misalnya lewat Posyandu, usaha peningkatan gizi keluarga atau UPGK, dan susu UKS,'' katanya.

Karenanya, ujar Dia, diperlukan sebuah upaya peningkatan pengetahuan gizi masyarakat. Salah satunya adalah tentang manfaat susu bagi perkembangan anak.
Dikatakan, ada beberapa jenis produk susu yaitu susu segar, susu pasteurisasi, susu kental manis,susu bubuk, susu sterilisasi konvensional, dan susu sterilisasi Ultra High Temperature (UHT).

''Susu cair segar yaitu air susu ibu, merupakan makanan yang pertama kali dikonsumsi bayi setelah kelahiran.Dan ini merupakan sumber pangan dengan kandungan gizi sempurna dan seimbang,'' terang Astawan.

Sedangkan susu bubuk, mutunya rentan terhadap perubahan kualitas gizi dan sensori. Ini disebabkan karena proses pencoklatan (reaksi Maillard), pembentukan rasemisasi asam amino, dan penurunan mutu protein besar.

Reaksi Oksidasi, lanjutnya, menyebabkan pencoklatan (penggelapan) warna. Risiko minimal pada susu UHT. ''Sedangkan resiko tinggi pada susu bubuk akibat kontak berulang dengan udara saat pembukaan dan penutupan,'' paparnya.

Beragamnya jenis produk susu yang ada di pasaran, kata Astawan, menimbulkan asumsi di masyarakat bahwa semua jenis memiliki kualitas gizi yang sama. Padahal faktanya tidak demikian.

Manfaat susu yang optimal sangat berhubungan erat dengan proses pengolahan, komposisi dan kualitas gizi susu. Beberapa hasil penelitian menyebutkan susu yang diproses secara UHT dapat mempertahankan nilai gizi lebih baik daripada proses pengolahan lainnya. Indikatornya adalah prosentase kerusakan lisin atau asam amino pembatas.

''Susu UHT atau Ultra High Temperature proses pemanasannya pada suhu 135-145 derajat celcius selama 2-5 detik.Penyimpanan pada suhu ruang selama kemasan belum dibuka. Sedangkan umur simpan sekitar 10 bulan,'' jelas Astawan.

Menurut Astawan, susu baik dikonsumsi untuk mencegah hipertensi dan dianjurkan dalam DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Selain susu, sayur dan buah juga baik untuk dikonsumsi karena meningkatkan asupan kalium dan serat pangan (dietary fiber).

Zat mineral yang terdapat dalam susu bentuk utamanya adalah Ca fosfat, Ca-fosfokaseinat, Ca-sitrat. Hal ini terdapat dalam keadaan terlarut.Sebanyak 70 persen kebutuhan Ca pada manusia dapat disuplai dari susu. ''Mengkonsumsi susu bisa mencegah osteoporosis di masa tua dan menurunkan tekanan darah,'' tandas Astawan.
( jar)

Proses UHT: Upaya Penyelamatan Gizi Pada Susu
Sumber : WASPADA Online
Oleh : Prof Dr Ir Made Astawan MS

Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang baru dilahirkan. Susu disebut sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang lengkap. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C dan D dalam jumlah memadai. Manfaat susu merupakan hasil dari interaksi molekul-molukel yang terkandung di dalamnya.

Susu segar merupakan cairan yang berasal dari kambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun (SNI 01-3141 1998) . Dalam prakteknya sangat kecil peluang kita untuk mengonsumsi susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu yang dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT) maupun susu bubuk.

Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan panas sekitar 63-72 derjat Celcius selama 15 detik yang bertujuan untuk membunuh bakteri patogen. Susu pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6 derjat Celcius) dan memiliki umur simpan hanya sekitar 14 hari.

Susu bubuk berasal susu segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau protein yang kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan dilakukan dengan menggunakan spray dryer atau roller drayer. Umur simpan susu bubuk maksimal adalah 2 tahun dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk prowder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk tanpa lemak (skim milk prowder) (SNI 01-2970-1999) .

Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-145 derjat Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002). Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segarnya.

Proses Susu UHT

Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik. Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT adalah bahan baku, proses pengolahan dan pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah susu segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam komposisi gizi.

Hal ini didukung oleh perlakuan pra panen hingga pasca panen yang terintegrasi. Pakan sapi harus diatur agar bermutu baik dan mengandung zat-zat gizi yang memadai, bebas dari antibiotika dan bahan-bahan toksis lainnya. Dengan demikian, sapi perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang baik. Mutu susu segar juga harus didukung oleh cara pemerahan yang benar termasuk di dalamnya adalah pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar yang baru diperah harus diberli perlakuan dingin termasuk transportasi susu menuju pabrik.

Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruhproses dilakukan secara aseptik.

Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih, Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri pun tak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan multilapis susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra violet tak akan mampu menembusnya dengan terlindungnya dari sinar ultra violet maka kesegaran susu UHT pun akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik multilapis susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan hampir tanpa adanya campur tangan manusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis dan memenuhi standar kesehatan internasional.

Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptic multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak perlu disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah diproduksi.

Keunggulan Susu UHT

Kelebihan-kelebihan susu UHT adalah simpannya yang sangat panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6 -10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lebih lama dari umur simpan produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu UHT merupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh mikroba (patogen/penyebab penyakit dan pembusuk) serta spora sehingga potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir tidak ada. Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori (warna,aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu zat gizi, relatif tidak berubah.

Proses pengolahan susu cair dengan teknik sterilisasi atau pengolahan menjadi susu bubuk sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan mutu gizinya terutama vitamin dan protein. Pengolahan susu cair segar menjadi susu UHT sangat sedikit pengaruhnya terhadap kerusakan protein. Di lain pihak kerusakan protein sebesar 30 persen terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk.

Kerusakan protein pada pengolahan susu dapat berupa terbentuknya pigmen coklat (melanoidin) akibat reaksi Mallard. Reaksi Mallard adalah reaksi pencoklatan non enzimatik yang terjadi antara gula dan protein susuakibat proses pemanasan yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama seperti pada proses pembuatan susu bubuk. Reaksi pencoklatan tersebut menyebabkan menurunnya daya cerna protein.

Proses pemanasan susu dengan suhu tinggi dalam waktu yang cukup lama juga dapat menyebabkan terjadinya rasemisasi asam-asam amino yaitu perubahan konfigurasi asam amino dari bentuk L ke bentuk D. Tubuh manusia umumnya hanya dapat menggunakan asam amino dalam bentuk L. Dengan demikian proses rasemisasi sangat merugikan dari sudut pandang ketersediaan biologis asam-asam amino di dalam tubuh.

Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak kepada menurunnya ketersedian lisin pada produk-produk olahan susu. Penurunan ketersediaan lisin pada susu UHT relatif kecil yaitu hanya mencapai 0-2 persen. Pada susu bubuk penurunannya dapat mencapai 5-10 persen.

Tip Penggunaan Susu UHT :

1. Apabila kemasan susu UHT telah dibuka, maka susu tersebut harus disimpan pada refrigerator.

2. Susu UHT harus dihindarkan dari penyimpanan pada suhu tinggi (di atas 50 derajat Celcius) karena dapat terjadi gelasi yaitu pembentukan gel akibat kerusakan protein.

3. Kerusakan susu UHT sangat mudah dideteksi secara visual, ciri utama yang umum terjadi adalah kemasan menggembung. Gembungnya kemasan terjadi akibat kebocoran kemasan yang memungkinkan mikroba-mikroba pembusuk tumbuh dan memfermentasi susu. Fermentasi susu oleh mikroba pembusuk menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan gembung.

4. Kerusakan juga ditandai oleh timbulnya bau dan rasa yang masam. Selain menghasilkan gas, aktivitas fermentasi oleh mikroba pembusuk juga menghasilkan alkohol dan asam-asam organik yang menyebabkan susu menjadi berflavor dan beraroma masam.

5. Hindari mengkonsumsi susu UHT yang telah mengental. Fermentasi susu oleh bakteri pembusuk juga pembusuk juga menyebabkan koagulasi dan pemecahan protein akibat penurunan pH oleh asam-asam organik. Koagulasi dan pemecahan protein inilah yang menyebabkan tekstur susu rusak yaitu menjadi pecah dan agak kental.

Labels: ,

 
posted by l3l1 | Permalink |


0 Comments: