Kelinci,Gemini,ENTJ
Kholeris,Sanguinis
Jakarta,Indonesia
Buku,musik,film
Coklat,es krim,salad buah
Gone with the wind,
Topeng Kaca, Shogun, Taiko,
Chicken Soup For The Soul
Legenda Naga
BPA Free seller
Hari ini Akbar tanjung diputus nggak bersalah oleh MA. Terlepas dari benar tidaknya bahwa dia tidak bersalah dalam kasus ini *hanya Tuhan dan dia yang tau hehehe*, ada hal yang agak aneh menurut gue. Seorang yang terlibat masalah hukum dan sudah diputus bersalah oleh suatu PN masih tetap bisa menjabat sebagai seorang ketua DPR, yang notabene dikatakan sebagai wakil rakyat dan seharusnya bersih dari segala masalah hukum, yang kredibilitasnya bisa dipertanggungjawabkan dan integritasnya tidak perlu dipertanyakan.
Nurut gue muka pejabat2 dan elite2 politik kita memang setebal kulit badak, perlu di-tipis-in pake amplas nomor 3 *huehehe amplas paling kasar*. Ada wapres yang dengan cueknya menerobos jalur busway dan setelah diblow up media massa kemudian "ngambek" dan memutuskan untuk nggak menggunakan hak khususnya lagi, katanya : sekarang jika lewat lampu merah beliau akan tetap ikut berhenti. Ada menteri yang dihebohkan dengan kasus "haji', dari masalah haji yg gagal berangkat sampai masalah "komisi" dari pihak katering. Yang walaupun udah didemo sana sini, tetapi dengan cueknya masih keukeh dengan jabatannya. Ada lagi menteri yang walaupun tau dia sedang siaran langsung dan disaksikan oleh berjuta2 pasang mata, tetapi dengan cueknya mengeluarkan kata2 kasar dan dengan seenaknya berlaku tidak sopan terhadap orang lain. Whoa emosi sih... emosi pak, tapi jangan bertingkah seperti preman atau debt collector gitu dong.
Coba kalo itu semua terjadi pada salah satu menteri di jepang, tanpa diminta pun mereka akan dengan suka rela dan rasa malu, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, even belum ada keputusan mengenai bersalah tidaknya dia dalam kasus tersebut.
Ini mungkin pemikiran sempit dari seorang yang frustasi. Gue merasa, ketika zaman Pak Harto masih berkuasa.. tingkat kejahatan dan korupsi nggak "seganas" sekarang. Tidak banyak perampok sadis yang berkeliaran dengan senjata api yang begitu gampangnya didapat sekarang ini. Tidak banyak penodong2 di lampu merah. Pengemis juga nggak sebanyak sekarang jumlahnya. Atau semua itu hanya perasaan gue aja ya?
Pejabat2 sekarang cenderung aji mumpung, mumpung masih memegang kekuasaan, keruklah uang sebanyak mungkin. Tentu saja nggak semua pejabat seperti itu dan gue nggak bermaksud menggenerasisasi semua pejabat. Tetapi mendengar penuturan seorang customer gue yg biasa mengerjakan proyek2 pemerintah, bahwa nilai real dari suatu proyek sebenarnya hanya sebesar 30 -40% dari nilai tender, gue jadi sebel!!! Bayangkan! Bagaimana nggak bengkak nilai tendernya, jika sebelum mendapatkan proyek mereka sudah harus keluar uang terlebih dahulu guna memuluskan tender mereka untuik pejabat2 terkait. Berapa banyak uang negara yang terbuang sia2 untuk pejabat2 tersebut, yang sebenarnya bisa dipakai untuk membangun fasilitas2 dan prasarana umum untuk masyarakat. Nggak heran untuk ukuran kota selama dan sebesar jakarta, sistem transportasi kita masih sangat semrawut. Jauh deh kalo dibandingkan ama tetangga kita malaysia atau singapura.
So.. kapan ya kita bisa merasakan suasana yg lebih damai, tenang dan aman ? Merasakan pemerintahan yang bersih dan aparat pemerintah yang jujur dan punya integritas yang tinggi? Masih jadi mimpikah??
ps:
gue tidak bermaksud mengecilkan arti demokrasi yang lebih bisa kita rasakan sekarang ini, tetapi ini hanya sekedar keluhan dari orang kecil saja.