Photobucket
Saturday, June 21, 2008,10:26:00 PM
Fw : Ati2..
From: Agus, Supriyatno

All my lovely friends,

Ini kisah nyata dan silakan membacanya untuk sama-sama ambil pelajaran…semoga
tidak terjadi pada kita atau orang-orang yang kita cintai

Dua hari lalu (Senin pagi, 16 Juni) teman istri saya mengendarai mobil Toyota
avanza dari arah Bintara menuju kawasan Sunter tempat dia bekerja. Dia tinggal
di kawasan harapan baru bekasi, dan mengambil rute perjalanan, bintara, pondok
kopi, buaran dan kemudian sunter melewati depan bioskop Buaran di daerah
Jakarta Timur.

Di tengah perjalanan, tidak jauh dari pintu keluar tol bintara, teman tersebut,
sebut saja namanya "I" mengalami kejadian yang selayaknya menjadi perhatian kita
semua agar hal serupa tidak menimpa siapapun dari kita atau orang-orang yang
kita cintai dan senantiasa kita cemaskan keselamatannya.

Kejadian itu bemula saat "I" dalam perjalanan mengendarai mobil toyota Avanza.
Tiba-tiba ada mobil menyalip dia dan memotong jalannya dengan mengerem dan
berhenti mendadak persis di depannya. Hampir saja teman istri saya tersebut
menabrak bagian belakang mobil tersebut. Tetapi berkat pengereman yang baik,
teman tersebut tidak menabrak. Dan dia sangat yakin bahwa mobil Avanza yang dia
kendarai sama sekali tidak menyentuh bagian manapun dari mobil yang berhenti
mendadak didepannya itu.

Tetapi sopir mobil tersebut turun, marah-marah dan menuduh teman istri saya itu
menabrak dan dengan berbagai macam gertakan dan ancaman, meminta teman istri
saya turun dari mobil. Perdebatan sengit pun terjadi karena teman istri saya
sangat yakin bahwa dia tidak menabrak dan dia menolak turun dari mobil. Si
pemilik mobil menggedor-gedor pintu dan minta kaca mobil dibuka sambil meminta
teman istri saya turun dari mobil. Percekcokan dilakukan dalam posisi teman
istri saya masih di belakang kemudi mobil avanzanya. Kejadian dilihat oleh
banyak tukang ojek dan pengendara lain yang ada saat itu.

Tukang ojek dan para pengendara yang ada disekitar kejadian tidak berani
memberikan pertolongan, dan mereka hanya meminta teman istri saya tetap jalan
dan tidak turun dari mobil. Ada dari mereka juga menyarankan mencari kantor
polisi dan menyelesaikan masalah di kantor polisi. Di tengah kebingungan dan
rasa takut, teman istri saya tsb melanjutkan perjalanan untuk mengikuti saran
tukang ojek. Si mobil keparat itu (mobil yang menyalip itu belakangan diketahui
tidak memiliki STNK) terus membuntuti dan terjadilah kejar-kejaran.

Singkat cerita, teman istri saya itu berhasil di kejar dan dipepet dan dipaksa
turun oleh si pengemudi jahat itu. Teman istri saya berhasil dipaksa turun.
Sejurus kemudian, si sopir gila itu berusaha merebut kunci mobil yang dipegang
oleh teman istri saya tersebut. Terjadilah perebutan kunci diantara keduanya.
Perebutan dilakukan sangat sengit.

Di tengah suasana itu, secara tiba-tiba dan sangat cepat, salah satu teman
pengemudi mobil jahat itu turun dari mobil yang ditumpanginya dan secepat kilat
menduduki kursi sopir mobil avanza teman istri saya itu. Yang mengegetkan,
ternyata dia perempuan broer !!!! Sambil berteriak, perempuan itu minta temannya
yang sedang berusaha merebut kunci avanza dari tangan teman istri saya itu untuk
bertindak cepat. "Cepat-…cepat rebut kuncinya…..cepat ambil kuncinya,"
demikian teriakan si perempuan teman pengemudi jahat itu, sambil duduk di kursi
pengemudi mobil avanza teman istri saya. Tetapi si penjahat ternyata belum
berhasil merebut kunci mobil yang diinginkannya. Aksi perebutan kunci itu
diwarnai aksi saling dorong antara teman istri saya itu dengan si pengemudi
jahat. Sampai pada suatu saat wajah si pengemudi jahat itu sempat kena bagian
siku dari tangan istri saya yang bergerak sporadis mempertahankan kunci mobil.
"Kamu mukul saya ya…," kata si penjahat itu. Mukanya kena sikut secara tidak sengaja.

Tidak lama kemudian, lewat seorang polisi yang kemudian berusaha melerai dan
membawanya ke kantor polisi terdekat. Saya lupa dimana letak persis kantor
polisi itu.

Ditempat itu kembali terjadi perdebatan antara teman istri saya dengan si
pengemudi jahat. Teman istri saya dituduh melakukan aksi pemukulan yang tentu
saja disangkalnya oleh sebab itu tidak benar. Tetapi polisi kemudian akhirnya
mempersalahkan teman istri saya dan teman istri saya dituduh melakukan aksi
pemukulan dan kemudian diminta membayar ganti rugi Rp 100 ribu !!!!. Si penjahat
tidak ditangkap, padahal mobilnya juga nggak ada STNKnya !!! Kasus percobaan
perampasan mobil itu tidak terbahas sama sekali.….

Nah kawan-kawanku, sebaiknya hati-hati dengan modus seperti ini. Jalur itu
terkenal sering terjadi hal-hal serupa dengan modus operandi yang berbeda.
Kenapa polisi nggak mempermasalahkan kasus tadi ? nggak ada yang tahu jawabnya.
Tukang ojek dan orang-orang yang tinggal disekitar kejadian, sepertinya sudah
familiar dengan wajah pelaku dan juga "rutinitas" yang terjadi.

Jalur bintara-pondok kopi-buaran memang terkenal rawan. Sebelumnya (2-3 bulan
yang lalu), teman istri saya yang lain habis mengambil uang di ATM di dekat
bioskop buaran pagi-pagi (dalam perjalanan ke kantor di Sunter juga) dirampok
di daerah yang sama. Mobilnya digedor-gedor dan sampai penyok-penyok karena
dipukulin dengan besi oleh si perampok. Tetapi teman istri saya tersebut tetap
berada di dalam mobil, walaupun dia kemudian harus menyerahkan seluruh barang
bawaannya.

Tolong info ini dishare ke orang-orang yang anda cintai, agar tahu dan bisa
belajar dari pengalaman naas teman istri saya ini. Saya share info ini dengan
motif untuk saling mengingatkan bahwa bahaya selalu mengancam setiap pengguna
jalan. Apapun bisa terjadi, dan curigailah orang-orang disekitar kita terutama
saat kita sedang berada di jalanan, sendirian lagi. Pastikan anda tidak turun
dari mobil, kalau curiga dengan orang yang anda hadapi…penjahat tidak
memandang jenis kelamin.

Jangan lupa berdoa, karena tidak ada yang bisa mencegah suatu kejadian atau pun
menolongnya saat menimpa kita kecuali Tuhan yang kita percayai.

Labels:

 
posted by l3l1 | Permalink |


2 Comments: