Kelinci,Gemini,ENTJ
Kholeris,Sanguinis
Jakarta,Indonesia
Buku,musik,film
Coklat,es krim,salad buah
Gone with the wind,
Topeng Kaca, Shogun, Taiko,
Chicken Soup For The Soul
Legenda Naga
BPA Free seller
Sedikit kutipan dari suratnya paulus kepada seorang pujaan hati?? *maaf.. nggak gue muat semuanya, kalo mau baca seluruh isinya, klik aja blog doi*
Aku ingin mengingatkanmu tentang komitmen dan keterbukaan. Kisah kita barangkali adalah satu dari sekian ribu kisah yang gagal karena keterbukaan yang setengah-setengah. Keterbukaanku yang setengah-setengah tentang bagaimana aku memandang hubungan kita dulu, dan keterbukaanmu yang setengah-setengah tentang bagaimana kau tak menyukai sebagian dariku. Semestinya itu tidak terjadi, karena bukankah sejak awal kita sudah setuju, bahwa tak ada kata yang tertunda? Tak ada ketidaknyamanan yang tersimpan lama2? Semua kartu akan segera dibuka di meja? Toh ternyata hidup tak segampang harapan. Akhirnya kita memilih untuk egois dengan diri sendiri, menyimpan ketidakpuasan dalam hati, dan menjadikannya sebagai alasan untuk berhenti. Atau mungkin aku, atau engkau begitu tidak perduli dengan hal-hal kecil yang kita ungkapkan sehari-hari. Komentar-komentar singkat atau protes-protes pendek tentang bagaimana aku menanggapi sapaan orang lain, atau bagaimana kau menanggapi teman-teman lelakimu, atau tentang bagaimana aku mesti bersikap pada keluargamu, atau bagaimana aku merasa begitu kaku ketika ternyata aku tidak siap dengan kehangatan keluargamu.
Sebuah surat yg penuh makna dan gue kira merupakan hasil perenungan panjang setelah melalui sejumlah pengalaman2 yg membuahkan penyesalan2 panjang..... Baik untuk hal2 yg telah dilakukan, maupun untuk hal2 yg "tidak" dilakukan.
Hehehe sorry ya paulus... gue terkesan sok tau... tapi benernya seh gue bicara mewakili perasaan gue , bukan ngomentarin elo :p Soalnya apa yang lu tulis itu persis mewakili apa yang gue rasakan waktu gue putus dulu. Desperate dan hampir selalu berpikir "what if i..." yg nggak ada habis2nya. Tapi memang bener kata pepatah, hanya waktu yg bisa menyembuhkan semua luka itu and cepet lambatnya sang waktu tergantung seberapa kuatnya keinginan kita untuk lepas dari masa lalu itu.
Gue pikir yang namanya proses berpacaran itu nggak pernah sia2. Walaupun akhirnya hubungan tersebut harus kandas di tengah jalan, tetapi kita tetap bisa memetik banyak pelajaran berharga dari kegagalan kita tersebut agar kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi buat pasangan kita yang akan datang. Dan juga membuat kita lebih bisa mengerti apa dan bagaimana orang yang lebih cocok jadi pasangan kita.
Menurut gue, keterbukaan merupakan kunci utama dalam mencapai suatu relationship yg lebih baik. Seberapa lama pun masa berpacaran kita, semua nggak akan banyak artinya jika tidak dilandasi dengan sikap saling terbuka.
Untuk itu kita harus bersikap lebih realistis dan tidak terjebak dalam cinta romantis, yg hanya tau having fun aja. Atau mungkin usia memberi pengaruh juga terhadap cara pandang dan gaya berpacaran seseorang ya? Gue berasa sendiri, dulu yg namanya pacaran ya.. bersenang2, jalan2, nonton, makan2, ngumpul2 dan sebangsanya. Tidak banyak pembicaraan yg mendalam mengenai arah hubungan tersebut, yg penting jalani aja. Pendalaman karakter, sifat dan kecocokan juga tidak terlalu terbuka, yaa istilah si paulus : keterbukaan setengah2 'kalii ya :). Tapi seiring dengan bertambahnya usia, tujuan gue berpacaran adalah untuk menjajaki kemungkinan menghabiskan sisa hidup gue dengan orang tersebut. Dan karena tujuannya untuk dijadiin partner seumur idup, wajar dong kalo gue berusaha untuk mengerahkan semua kemampuan gue dalam menjaring partner ini. Artinya gue nggak hanya make perasaan gue aja tetapi gue berusaha untuk mempertimbangkan faktor2 logis lainnya.
Sometimes love just ain't enough kan? But spending the rest of your life with someone that you don't love too much juga nggak baek 'kalii yaaa... so.. happy finding your love deh... :)